Rindu pada Sang Kekasih

Seseorang yang tengah dimabuk kerinduan dengan kekasihnya, akan senantiasa mendambakan intensitas pertemuan dengannya. Sehari tidak bertemu, terasa setahun lamanya. Saat mau tidur, bangun tidur, mau makan, bepergian, mau beraktifitas dan momen-momen lainnya, selalu ingat dia. Sehingga selalu mengharapkan adanya perjumpaan atau pertemuan.

Pertemuan yang dinanti-nantikan itu terutama di sepertiga akhir malam.


“Saat yang paling dekat antara Allah
dengan hambaNYA adalah di pertengahan
malam, Apabila kalian mampu menjadi hamba yang berdzikir (beribadah) kepada
Allah pada waktu tersebut, maka lakukanlah” (HR Tirmidzi)
“Allah turun ke langit dunia setiap malam pada saat sepertiga malam akhir. Dia
berkata: “
Barangsiapa yang berdoa kepadaKU, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang minta kepadaKU, niscaya Aku beri. Barangsiapa yang memohon ampunan kepadaKU, niscaya Aku ampuni” (HR Bukhari no 1077 dan Muslim no 1261)

Gangguan Syaithan

Syeithan tidak akan tinggal diam, membiarkan setiap hamba Allah yang hendak
berbuat kebaikan. Ia dan tentaranya, akan berusaha menghalangi agar hamba tersebut batal melaksanakan kebaikan yang diniatkannya. Jika gagal dan hamba tersebut mampu melaksanakan kebaikan tersebut, maka ia akan berusaha untuk merusak pelaksanaan kebaikan tersebut. Kalau hamba tersebut berhasil melaksanakan kebaikan tersebut, maka ia akan mempermainkan hati hamba tersebut agar rusak nilai kebaikannya. Naudzubillahi min dzalika.

Berikut beberapa cara Syaithan menghalangi manusia agar sulit untuk bangun malam:

  1. Syaithan berusaha menyeret kita untuk berbuat maksiat (kurang menjaga pandangan/pendengaran misalnya), yang menyebabkan kita sulit dan berat untuk bangun di malam hari.
  2. Saat mau tidur, syaithan menggoda kita agar lupa berdoa dan berdzikir, agar mudah baginya melelapkan tidur kita.  Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba merebahkan diri di pembaringannya, malaikat dan syaithan mengitarinya. Malaikat menyeru, “Tutuplah harimu dengan kebaikan!”, sedangkan syeithan berbisik, “Tutuplah harimu dengan keburukan”. Apabila hamba itu berdzikir (berdoa) kepada Allah sampai tertidur, maka malaikat akan mengusir syaithan dan ia terus menjaga hamba tsb. Apabila hamba itu bangun, malaikat dan syeithan kembali mengitarinya. Malaikat menyeru, “bukalah harimu dengan kebaikan”, namun syaithan berbisik, “bukalah harimu dengan keburukan”. Apabila hamba itu berdoa (Alhamdulillah, alladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihinnusyuur), maka malaikat mengusir syeithan dan ia menjaganya” (HR Ibnu Hibban).
  3. Saat tidur, syaithan mengikat kita dengan 3 (tiga) ikatan. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Syeithan mengikat tengkuk kepala kalian saat tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, syeithan membisikkan, “Tidurlah, malam masih panjang.”. Apabila ia bangun, dan berdzikir pada Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, jika ia berwudhu, terlepaslah ikatan kedua, kemudian ia sholat, lepaslah ikatan ketiga, sehingga pagi itu ia menjadi semangat. Tetapi kalau ia tidak bangun, maka jiwanya menjadi terpuruk dan malas” (HR Bukhari no 1074 dan Muslim no 1295)
  4. Syaithan “mengencingi” telinga kita saat tidur,  yang menyebabkan kita tidak mendengar lantunan adzan atau suara-suara lainnya yang bisa membangunkan kita dari tidur. Abdullah bin Mas’ud berkata, ” Telah diceritakan tentang seseorang yang masih tertidur lelap sampai pagi hari hingga ia tidak melaksanakan sholat. Rasulullah bersabda, ‘Syeithan telah mengencingi telinganya’,” (HR Bukhari no 1076)

Semoga kita diberi kekuatan oleh Sang Kekasih, untuk dapat senantiasa merindukan pertemuan denganNYA

Sumber:

1. Diolah dari Majalah Ghaib, Edisi 84 Th 4

7 responses to this post.

  1. wuih… merinding euy bacanya… saya masih jarang tahajud 😦 huix

    Reply

  2. Wow sungguh menggugah kesadaran dan kenyaman batin. Aku menulis Puisi Cinta: Surat Buat Yang Maha Kasih (www.webersis.com)

    Reply

  3. amiiin…

    syukron, akhi… sudah mengingatkan melalui tulisan ini…
    saya benar2 merinduNya….
    semoga Allah memberi kita kekuatan dalam hati untuk menghindar dari gangguan2 tersebut 🙂

    kakanda:
    Aamiin

    Reply

  4. Posted by maz on June 16, 2008 at 9:54 am

    entah ana sendiri agak lama tidak bertahajud, penumpuan ana banyak pada perkerjaan seharian ana amat gusar bila teringat akan mati….

    kakanda:
    perlu kita seimbangkan pasokan jasad, akal dan hati

    Reply

  5. Amin….. 🙂
    Makasih kanda…

    Reply

  6. Posted by adi on September 5, 2008 at 7:53 am

    Alhamdulillah, semoga penulis menuai pahala berlipat ganda, dan begitu pembacanya akan meningkatkan keimanan seraya mengamalkannya

    kakanda:
    Aamiin

    Reply

  7. Posted by sevy on November 29, 2008 at 9:13 pm

    Aku minta fotonya ya…

    Reply

Leave a reply to sevy Cancel reply